Salah seorang teman Ustaz Asri menceritakan bahawa Ustaz sememangnya kurang sihat dari awal pagi tetapi tetap bersemangat untuk hadir di program “Syahadah” di RTM. Sebelum program USTAZ sempat minum segelas susu dan minta Al-Quran. Ketika sedang buat sound check tiba-tiba USTAZ melafaz “Allahuakbar” dan terus rebah Pergi Tak Kembali.
Kemarin Yasmin Ahmad, semalam Ustaz Asri mungkin esok giliran Aku pula yang akan Pergi Tak Kembali ….seandainya tiba-tiba blog ini sunyi sepi, teman-teman itu mungkin makna Aku sudah berada di alam yang lain.
Adakah KPI peribadi sudah cukup menyediakah Aku menghadapi azab kubur? Imam Al-Ghazali berkata, “Jangan hairan dengan bilangan (ular) yang banyak ini Sebab bilangan itu sebanyak bilangan akhlak tercela yang dimilikinya seperti sombong, riyak, hasad dengki, dendam dan sifat-sifat buruk lainnya.” Penyebab azab kubur lainnya adalah adu domba, mengumpat dan tidak memastikan air kencing yang masih tersisa di kemaluan keluar dengan sempurna. Ibn Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan sabda Nabi saw : “Kebanyakan seksa kubur disebabkan kerana kencing.”. Sempurnakan buang air kencing dengan cara mengurut, berdehem, batuk dan berjalan beberapa langkah.
Untuk Arwah Ustaz Asri…..AL-FATIHAH.
24 Comments
kitapun semua harus bersiap untuk kembali pada Nya
Curahan rasa munir ardi @ ..Hidup Seorang Blogger
Wahai saudaraku… setiap hela nafasmu menjadi langkah maju menuju kematian. Maka janganlah menunggu ‘nanti’ untuk bertaubat, tapi bersegeralah, karena engkau tidak pernah tahu sudah sedekat apa kematian itu dengan dirimu.
Saudaraku, cukuplah kematian menjadi peringatan untuk kita bahwa dunia hanyalah kebahagiaan semu dan tak berarti apa-apa. Tidakkah engkau dengar sebuah firman Rabbmu yang sanggup menggetarkan gunung,
iya Bang bener kata-kata Bang Iwan, cukuplah kematian yang menjadi peringatan bagi kita…
Curahan rasa fais @ ..Contest Hidup Seorang Blogger dari sobat Denaihati yang Hidup Untuk Memberi
Engkau mulai memasuki gerbang kehidupan baru. Sementara istri, anak dan keluarga serta kerabatmu menangis dan merintih disisimu, engkau sedang dalam kesedihan yang mendalam, tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan dan menghindarkan dirimu dari jemputan Malaikat Maut.
karena semua sudah suratan yang kuasa Bang tak ada sesiapapun dari kita yang mampu mngelak…
Ketika nafas mulai tersengal…
Ketika nyawa sedang meregang…
Ketika mata membelalak dan dahi berkeringat…
Pintu taubat telah tertutup.
tidak kata terlambat tuk taubat Bang kecuali kita telah meninggal..
Semoga Allah menolong kita, untuk tetap dalam ketaatan kepada-Nya.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Ketika Cinta Bertasbih Sinetron Ramadhan
aku juga selalu berserah diri pada Nya…
Sekali lagi, kita tidak pernah tahu kapan akhir kehidupan kita. Dan waktu akan terus berputar sampai kita tidak menyadari, betapa banyak waktu tersia-sia ketika tenggelam dalam rutinitas kehidupan dunia, hingga melalaikan banyak hal yang terus ditunda, esok, dan nanti. Hingga niat untuk melaksanakan kewajiban dan ketaatan kepada Allah itu hanya terngiang di ruang hampa, tanpa sempat terlaksana karena maut mendahului.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Ketika Cinta Bertasbih Sinetron Ramadhan
selagi kita masih sanggup bernafas mari kita bertaubat atas segala kesalahan kita di masa lampau,,,
Sesungguhnya ketika kita tidak bersegera untuk mengerjakan kewajiban, atau menunda amal kebajikan, sepatutnya bersikap waspada apakah hal itu sebuah bentuk kemudahan untuk menuju pada amal orang-orang sengsara? Padahal Allah telah mengingatkan kepada kita, betapa banyak orang-orang di akhirat kelak yang merugi dan berharap untuk dikembalikan ke dunia, agar dapat bersegera kepada ketaatan.
tetapi memang tkadang kita lupa kaen dikalahkan oleh nafsu…
Kita harus menjadikan kematian sebagai pengingat yang selalu melekat dalam pikiran dan benak kita, sehingga ketika melihat baju warna putih kita akan segera mengingat kain kafan, liang lahat, pertanyaan Munkar dan Nakir juga seterusnya. Apakah kita udah siap menghadapinya?.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Ketika Cinta Bertasbih Sinetron Ramadhan
semoga saja ramai orang yang befikiran seperti Bang Iwan..
Sungguh kisah – kisah kehidupan, kejadian – kejadian nyata yang begitu dekat ini menuntut kita untuk mengintropeksi diri dan merenungkan keadaan kita.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Ketika Cinta Bertasbih Sinetron Ramadhan
kisah2 Nabi kita pun layak menjadi pelajaan bagi kita untuk intropeksi diri…
Maha Suci Allah,
sungguh benar! Cukuplah kematian sebagai peringatan. Semoga Allah merahmati Ali bin Abi Thalib yang sangat khawatir terhadap dua hal, panjang angan – angan dan memperturutkan hawa nafsu.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Ketika Cinta Bertasbih Sinetron Ramadhan
hawa nafsu adalah musuh paling berbahaya di dunia ini…
maha suci Allah SWT pencipta paling sempurna…
Sejauh mana kita mengambil pelajaran dari sebuah peristiwa? Mungkin pada saat itu kita merenung, lalu hari-hari berlalu, dan kita melupakannya. Mungkin saat itu kita tergerak untuk menghitung diri kita, namun ketika rutinitas kehidupan mengayun, pengaruh itu menjadi seolah tidak pernah ada.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Ketika Cinta Bertasbih Sinetron Ramadhan
mari kita melangkah jangan hanya tepaut dengan langkah yang telah lalu…
Comments are closed.