Alhamdulillah ini adalah entri aku yang ke 200. Hari ini nak kongsi satu cerita yang berlaku pada zaman Nabi Musa a.s semuga menjadi peringatan untuk diri aku sendiri.
Seorang umat Nabi Musa yang sangat miskin telah bertemu Baginda dan memohon agar Nabi Musa berdoaka kepada Allah supaya menjadikan dia kaya. Nabi Musa pun berdoa kepada Allah memohon umatNya itu dikurniakan kekayaan setelah selama ini hidup dalam kemiskinan yang amat sangat. Allah memberitahu Nabi Musa bahawa umur umatNya itu hanya tinggal 100 tahun dan Allah hanya akan kurniakan kekayaan untuk 50 tahun sahaja. Allah memerintah Nabi Musa bertemu umatNya dan bertanya samada dia mahu menjadi kaya 50 tahun pertama atau 50 tahun terakhir. Umat Nabi Musa tersebut memilih untuk menjadi kaya 50 tahun pertama kerana tak sanggup lagi untuk menjadi miskin.
Apabila Allah kurniakan kekayaan maka si miskin menjadi si kaya. Si kaya telah mendirikan sebuah gudang yang sangat luas dengan pintu yang sangat banyak. Gudang tersebut diisi dengan keperluan harian dan ditambah setiap hari. Si kaya telah memberi semua umat yang miskin untuk mengambil keperluan harian dengan syarat iaitu hanya boleh mengambil keperluan untuk hari tersebut dan masuk melalui pintu lain dan keluar daripada pintu lain.
Kekayaan si kaya terus bertambah dan dia terus memberi sehingga suatu hari barulah dia sedar bahawa tempoh 50 tahun yang dijanjikan Allah telah terlebih 5 tahun. Maka si kaya bertemu Nabi Musa dan bertanya mengapa Allah memberi kekayaan melebihi daripada janjinya. Maka Allah memberitahu kepada Nabi Musa bahawa DIA malu untuk menarik balik kekayaan si kaya kerana Allah hanya membuka 1 daripada 300 pintu rezeki kepada si kaya tetapi si kaya telah membuka beribu pintu rezeki kepada umat miskin yang lain.
Orang Alim ada berkata bahawa sedekah yang paling afdal adalah sewaktu kita merasa kedekut dan merasa tidak cukup dengan kurniaan Allah berbanding ketika merasa tidak memerlukan wang ataupun ketika harta melimpah ruah.
Hari ini manusia hilang kebahagian kerana sikap suka memberi semakin terhakis. Ramai yang menganggap dengan mendapat sesuatu mereka akan lebih berjaya dan bahagia dalam hidup. Kita sering terlupa hikmah yang diungkap menerusi kata-kata : “KITA MEMBINA HIDUP DENGAN APA YANG KITA DAPAT TETAPI KITA MEMBINA KEHIDUPAN DENGAN APA YANG KITA BERIKAN”.
165 Comments
Kita bersyukur dengan semua anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita. Baik itu anugerah kesehatan, pekerjaan, keluarga dan pemeliharaan Tuhan untuk kita dalam kehidupan sehari-hari.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Inilah Surat Edaran Dirjen Pajak Soal Bea Masuk Film Impor
Kalau kita hitung dan daftar satu per satu, anugerah itu tidak ada habisnya karena banyak sekali dan selalu kita terima setiap hari. Tidak ada buku yang mampu mencatat seluruhnya.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Inilah Surat Edaran Dirjen Pajak Soal Bea Masuk Film Impor
Namun hidup yang Tuhan percayakan kepada kita adalah tidak hanya untuk menerima anugerahNya. Namun yang terutama adalah untuk memberi kepada sesama. Tuhan memberi anugerah kepada kita supaya kita juga membagi anugerah itu untuk sesama.
Seseorang yang memberi, diberikan kemampuan lebih oleh Tuhan. Kalau seseorang memberikan sedekah kepada sesamanya, orang yang memberi itu punya berkat materi yang lebih dibanding dengan yang diberi. Dan orang yang memberi, punya kemampuan lebih. Sedangkan yang diberi adalah yang kurang kemampuannya. Demikian juga dalam hal pengampunan, yang memberi punya kematangan spiritual lebih daripada yang tidak mau mengampuni.
Oleh karena itu, marilah kita memberi dan berbagi kepada sesama, dalam semua hal kebaikan. Jadi hidup adalah terlebih memberi, daripada menerima.
Jadi, sudahkah kita senang memberi dan berbagi? Kalau sudah, lebih bersyukurlah kepada Tuhan karena Tuhan telah memampukan kita untuk tidak hanya berucap syukur, tapi juga memberi dan berbagi dengan sesama.
memberi itu adalah satu amalan buat kita semua…
Semoga kita juga mengikut jejak langkah Denaihati nanti.
Curahan rasa KDN @ ..What is acne
Sebuah kenikmatan tiada tara tatkala kita bisa memberikan bantuan atau sesuatu apapun kepada yang kita cintai.
Mari berbagi dengan sesama demi kemaslahatan hidup di dunia dan manfaat di akherat yang abadi. Karena ternyata berbagi itu indah.
Saya sangat2 suka dengan slogan ini “Hidup untuk memberi”.
Curahan rasa Kdn @ ..ANDA ingin menang hadiah notebook Acer Aspire One
Lebih banyak kita memberi, lebih banyak kita dapat, betul ke?
Curahan rasa Kdn @ ..ANDA ingin menang hadiah notebook Acer Aspire One
Memang telah terbukti semakin Byk memberi semakin Byk dapat
semakin banyak kita memberi maka semakin banyak pula yang kita terima.
tangan yang mmberi lebih baik dari tangan yang menerima…kalau pgg ayat nie insyaALlah selmat dunia akhirat…
Curahan rasa husni @ ..Kalau nak balik kampung – Rakan Cop
Saya setuju sangat dengan benda tu.. lagi banyak kita beri kat orang, lagi banyak kita terima balik.. tapi jangan la mengharap kita dapat balasan tu.
memberi dengan mengharap balasan tentulah tidak berkah namanya.
Kalau macam tu, memberi kena la jujur tanpa mengharapkan apa2 balasan
Curahan rasa Steward John @ ..ERA fm kini berada di Kota Kinabalu
inilah rupanya yang menjadi dasar blog ini hidup untuk meberi
Harus juga diikuti agar menjadi sorang yang pemberi..
Curahan rasa Steward John @ ..How to- Configure and setup custom domain on blogger
Ketika seorang relawan menitikkan air mata karena dapat berbuat sesuatu bagi saudaranya yang kesulitan…
Merasa diri ni jahil lah pulak baca entry ni…terima kasih bro..banyak yang aku belajar daripada bro denaihati..teringat kata2 Syed Bukhari yang dia takut tak sempat nak bersedekah walaupun masa tu belum kaya lagi..
Curahan rasa Maliq @ ..Hidup Seorang Blogger
Pasal Syed Bukhari tu, terasa macam nak jumpa dia pulak. Walaupun tak lagi kaya tapi masih lagi bersedekah.
Curahan rasa Steward John @ ..Webhosting Promotion- Get free Domain
Itulah indahnya memberi… Semakin kaya dengan memberi; kaya hati, kaya amal dan kaya jiwa.
Masihkah kita menunda-nunda untuk memberi…? Padahal belum tentu usia kita sampai pada rencana-rencana amalan kita…
Nah, kalau saya kaya pun, mau juga memberi kepada orang yang tidak berkemampuan.. berkongsi2 harga.
Curahan rasa Steward John @ ..Sweet child o’ mine piano version
Semoga saja tidak akan lama lagi …
Curahan rasa SEO FRIENDLY @ ..5 Essential Techniques in Building a SEO Website
Hal itulah yang membuat seorang Abu Bakr ash Shiddiq rela menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah, cukuplah Allah dan Rasul baginya dan keluarganya.
Kemudian menyusul Umar bin Khattab yang mengifakkan separuh hartanya di jalan Allah…
Tidak ketinggalan Abdurrahman bin `Auf… Utsman bin Affan, dan banyak lagi teladan kedermawanan sahabat-sahabat Rasulullah…
Memberi adalah menanam dan menabung. Menanam dan menabung di dunia, menuai di akhirat.
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui. (Qs. 2: 261)
Itulah matematika Allah.
Ketika seorang relawan menitikkan air mata karena dapat berbuat sesuatu bagi saudaranya yang kesulitan…
Ketika seorang dermawan menitikkan air mata melihat wajah sumringah anak-anak yatim ketika mendapat belaian sayang dan bingkisan syurga…
Memberi itu sebuah kekayaan…
Secara matematika manusia, memberi berarti berkurang jumlah dan modal… Tapi tidak bagi Allah… Memberi adalah kekayaan, tabungan yang semakin bertambah dan bertambah terus… Semakin banyak memberi maka tabungan semakin banyak, kaca hati, jiwa dan harta semakin bersih.
Orang yang mengeluarkaan zakat, infaq dan shadaqah harus merasa bahwa saat ia memberikan harta kepada si fakir, pada hakikatnya memberikannya kepadaa Allah SWT.: “Tidaklah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima shadaqah.” (At Taubah: 104)
Comments are closed.