Tuntutlah ilmu sehingga negeri China, dari dalam buaian sehingga ke liang lahat. Ayat Al-Quran pertama yang diturunkan Allah ke umatnya melalui Rasulullah juga meminta kita mencari ILMU…
Setelah kita ada ilmu apa pula hak ilmu itu??? Hak ilmu adalah AMAL. Amal tanpa ilmu menyesatkan, Ilmu tanpa amal merosakkan. Sheikh Qadir Jailani dalam bukunya mengatakan manusia tanpa ilmu itu sekali bodoh tapi manusia dengan ilmu tapi tak mengamalkan itu 7 kali bodoh.
Apa pulak hak AMAL itu?? Hak amal itu IKHLAS… amalan yang tidak ikhlas hanya sia-sia. Ikhlas ini ibarat semut hitam di atas baru hitam di malam yang gelap gelita. Apabila semut bergerak Allah pasti tau walaupun manusia tidak tahu..
Nasihat untuk aku sendiri kejarlah ilmu, amalkan dan buatlah seikhlas-ikhlasnya..kerana Allah SWT.
[ad#Mangga 300]
107 Comments
betapa susahnya nak berbuat ikhlas semata karena Allah
Curahan rasa News Blog @ ..Komodo Island is the NEW 7 Wonders of The World
hanya Amalan yang Ikhlas sahaja
diterima Allah.
IKhlas ini hanya Allah yang tahu ukurannya
Curahan rasa munir ardi @ ..Pesan Dari Sesama Guru Daerah Terpencil
ilmu yang disampaikan ilmu
benar.tak menipu dan bukan
kepentingan diri sendiri.
Curahan rasa Ali ridha @ ..Hidup Untuk Memberi – Sebulan menangi Acer Aspire One
negara China tu.mereka lebih
bertamadun daripada negara Jepun.
Curahan rasa Ali ridha @ ..Hidup Untuk Memberi – Sebulan menangi Acer Aspire One
Betul ker? tapi teknologi Jepun tu macam lagi maju jer dari China
Curahan rasa Steward John @ ..Nuffnang is coming to KK
orang Arab ada cakap macam tu.
beberapa bulan yang lepas.Ustazah
ada cakap macam ni juga.
Curahan rasa Ali ridha @ ..Hidup Untuk Memberi – Sebulan menangi Acer Aspire One
Namun jika tidak, maka ilmu akan meninggalkan amal perbuatan, dan dia akan tetap tinggal tanpa memberikan faedah apa pun.
Jika demikian nilai apa yang dimiliki seorang manusia yang mempunyai segudang teori dan pengetahuan namun tidak mempraktikkannya dalam dunia nyata.
Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya dituntut dari para pelajar agama dan para ahli yang mendalami suatu ilmu, melainkan juga dituntut dari setiap orang, baik yang memiliki ilmu sedikit ataupun banyak.
Namun, tentunya orang-orang yang berilmu memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam hal ini, kerana mereka memiliki kemampuan yang lebih.
Betul ker orang yang berilmu tinggi memiliki tanggungjawab yang besar? rasanya orang lama lagi tahu lagi banyak kan melalui pengalaman dorang tu.
Curahan rasa Steward John @ ..Time Traveler Caught on Charlie Chaplin’s Film
Allah SWT berfirman di dalam surat Ash-Shaff, ayat (2-3), “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sungguh besar murka Allah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Jika kita memperhatikan ayat-ayat al-Qur’an, nescaya kita akan menemukan bahawa al-Qur’an senantiasa menggandengkan ilmu dengan amal.
Makna ilmu diungkapkan dalam bentuk kata iman pada banyak tempat, dengan pengertian bahawa iman adalah ilmu atau keyakinan.
betapa ilmu dan amal shaleh memiliki kaitan yang erat yang tidak dapat dilepaskan satu sama lain.
Kerana keduanya bagai dua keping mata wang, yang saling memberi erti. Inilah yang sejalan dengan ucapan Imam Ali Abi Thalib, “Iman dan amal adalah dua saudara yang senantiasa beriringan dan dua sahabat yang tidak berpisah. Allah tidak akan menerima salah satu dari keduanya kecuali disertai sahabatnya.”
Dengan perspektif kesepaduan ilmu dan amal, maka akan memberikan perkembangan ke arah perbaikan dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat akan berlumba-lumba dalam memberikan amal shaleh satu sama lain. Imam Ali Abi Thalib berkata, “Jangan sampai ilmumu menjadi kebodohan dan keyakinanmu menjadi keraguan. Jika engkau berilmu, maka beramallah, dan jika engkau yakin maka majulah.”
Dengan ilmu yang benar, serta amal shaleh maka masyarakat bergerak dari kebodohan menuju kepintaran, dari ketertinggalan menuju kemajuan dan dari kehancuran menuju kebangkitan.
Tidak ada faedahnya ilmu yang tidak diamalkan. Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang mempunyai ilmu tapi tidak beramal maka seperti pohon yang tidak menghasilkan manfaat bagi penanamnya.
Begitu pula, tidak ada manfaatnya ilmu fikih yang dimiliki seorang fakih jika dia tidak mengubahnya menjadi perbuatan.
Begitu juga, tidak ada faedahnya teori-teori atau penemuan-penemuan yang ditemukan seorang ilmuwan jika tidak diubah menjadi perbuatan nyata. Kerana wujud dari pengetahuan itu adalah amal dan karya nyatanya.
Ilmu tanpa diiringi dengan amal maka hanya berupa konsep-konsep saja.
Ilmu yang tidak dilanjutkan dengan perbuatan, mungkin kita dapat menyebutnya sebagai pengetahuan teoritis.
Namun, apa faedahnya ilmu teoritis jika kita tidak menerjemahkannya ke dalam ilmu praktik, dan kemudian meneruskannya menjadi perbuatan yang mendatangkan hasil?
Jika ilmu tidak dipraktikkan, maka akan memberikan dampak yang negatif.
Salah-satu penyakit sosial yang paling berbahaya yang melanda berbagai umat – termasuk umat Islam – adalah penyakit pemutusan ilmu-khususnya ilmu-ilmu agama – dari amal perbuatan, dan berubahnya ilmu menjadi sekumpulan teori belaka yang jauh dari kenyataan dan penerapan.
Padahal, kaedah Islam menekankan bahawa ilmu senantiasa menyeru kepada amal perbuatan.
Keduanya tidak ubahnya sebagai dua benda yang senantiasa bersama dan tidak terpisah satu sama lain.
Jika amal memenuhi seruan ilmu maka umat menjadi baik dan berkembang.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan kebajikan yang diredhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama.
Ilmu ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain.
Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya, perkembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktikal manusia.
Demikian juga perkembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan penyelesaian untuk pemecahan masalah-masalah di dalam masyarakat.
Jadi, mengiringi ilmu dengan amal merupakan keharusan. Dalam pandangan Khalil al-Musawi dalam buku Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, hubungan ilmu dengan amal dapat difokuskan pada dua hal.
Pertama, ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan.
Amal boleh lurus dan berkembang bila didasari ilmu.
Berbuat tanpa didasari pengetahuan tidak ubahnya dengan berjalan bukan di jalan yang benar, tidak mendekatkan kepada tujuan melainkan menjauhkan.
Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa amal ibadah mahu pun amal perbuatan lainnya.
Dalam ibadah harus disertai dengan ilmu. Jika ada orang yang melakukan ibadah tanpa didasari ilmu tidak ubahnya dengan orang yang mendirikan bangunan di tengah malam dan kemudian menghancurkannya di siang hari.
Sedangkan kedua, sesungguhnya ilmu dan amal saling beriringan. Barangsiapa berilmu maka dia harus berbuat, baik itu ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah maupun ilmu-ilmu yang lain.
Begitu juga, hal ini pun berlaku pada amal perbuatan yang lain, dalam berbagai bidang. Memimpin sebuah negara, misalnya, harus dengan ilmu. Negara yang dipimpin oleh orang bodoh akan dilanda kekacauan dan kehancuran.
“Ilmu itu akan semakin bertambah dengan menginfakkannya. Dan akan berkurang jika engkau rapat menyimpannya.”
Juga, di antara zakat ilmu adalah mengamalkannya, karena dengan mengamalkannya, maka ini merupakan cara mendakwahkannya.
Orang yang meniru seorang ulama karena amal perbuatannya lebih banyak daripada yang menirunya karena ucapannya. Dan ini merupakan zakat dari ilmu tersebut, karena orang lain akan mengambil manfaatnya.
Dan karena keagungan ilmu inilah, maka dia akan semakin bertambah dengan semakin banyak didermakan namun akan berkurang kalau disimpan. .
Jangan engkau berdalih dengan rusaknya zaman dan banyaknya orang-orang fasiq dan kecilnya manfaat dari sebuah nasihat lalu engkau tidak menjalankan kewajiban menyampaikan ilmu.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Hidup Seorang Blogger Berkah Ramadhan Denaihati
Kalau itu yang engkau lakukan, maka itu akan menjadikan orang-orang fasiq memperoleh kesempatan emas agar benar-benar bisa meninggalkan perbuatan mulia dan mengangkat bendera kehinaan.
Curahan rasa Metrolisa @ ..Hidup Seorang Blogger
Zakat ilmu itu bisa dengan beberapa cara. Pertama, menyebarkan ilmu.
Curahan rasa Metrolisa @ ..Hidup Seorang Blogger
Sebagaimana seseorang bershadaqah dengan hartanya, maka seorang yang berilmu bersedhaqah dengan ilmunya.
Curahan rasa Metrolisa @ ..Hidup Seorang Blogger
Bahkan, shadaqahnya orang yang berilmu lebih kekal dan sedikit biaya.
Curahan rasa Metrolisa @ ..Hidup Seorang Blogger
Sisi lebih kekalnya karena barangkali ada sebuah kalimat saja yang disampaikan oleh seorang ulama, namun didengar oleh orang banyak.
Tanyalah pada dirimu sendiri tentang tanda-tanda ilmu yang bermanfaat, apakah tanda-tanda di bawah ini ada pada dirimu?
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Hidup Seorang Blogger Berkah Ramadhan Denaihati
(1) Mengamalkannya,
(2) tidak suka dipuji dan menyombongkan diri kepada orang lain,
(3) semakin tawadhu’ setiap kali bertambah ilmu,
(4) menjauhi cinta kedudukan, popularitas, dan keduniaan,
(5) tidak mengklaim dirinya berilmu,
(6) berprasangka buruk kepada dirinya sendiri namun berprasangka baik kepada orang lain agar tidak mencela mereka.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Hidup Seorang Blogger Berkah Ramadhan Denaihati
Tunaikanlah zakat ilmu, yaitu dengan menegakkan kebenaran, memerintahkan kepada yang ma’ruf, mencegah yang munkar, menimbang antara yang maslahat dengan mudharat, menyebarkan ilmu, suka memberi manfaat dan pertolongan serta kebaikan bagi umat Islam dalam musibah yang menimpa mereka.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Hidup Seorang Blogger Berkah Ramadhan Denaihati
Dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka akan terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah (amal yang pahalanya selalu mengalir), ilmu yang bernamfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya.” (HR Muslim dan lainnya).
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Hidup Seorang Blogger Berkah Ramadhan Denaihati
Sebagian ulama berkata, “Tiga perkara ini tidak mungkin bisa terkumpul pada diri seseorang kecuali pada seorang ulama yang mengajarkan ilmunya.”
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Hidup Seorang Blogger Berkah Ramadhan Denaihati
Karena, kalau dia mengajarkan ilmu, itu merupakan shadaqah dan orang yang belajar kepadanya adalah anaknya.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Hidup Seorang Blogger Berkah Ramadhan Denaihati
Maka, perhatikanlah adab ini karena ini adalah buah dari ilmumu.
Comments are closed.