Muhasabah Ramadhan

Spread the love

Assalamualaikum dan salam 1Dunia, Ramadhan sudah masuk bahagian ke dua meninggalkan bulan Rahmat dan memasuki bulan Pengampunan. Masih banyak lagi azam bulan Ramadhan seperti dalam entri “Ramadhan bulan Rahmat, Pengampunan dan bulan Pembebasan dari api neraka”  yang masih belum dilaksanakan. Janji ALLAH SWT setiap amalan sunat di bulan Ramadhan ganjarannya sama dengan amalan Fardu manakala setiap amalan Fardu ganjaran berlipat kali yang hanya ALLAH SWT sahaja yang tahu.

Tembok barat Masjid Al Aqsa
Tembok barat Masjid Al Aqsa

Semuga aku tidak menjadi manusia yang rugi kerana mengikut sabda Rasulullah SAW, “Jika umat manusia itu mengetahui kelebihan yang terdapat di dalam bulan ramadhan nescaya umatku akan menginginkan supaya dijadikan sepanjang tahun itu Ramadhan“. Terlalu banyak ganjaran yang disediakan oleh ALLAH SWT untuk hambanya di bulan Ramadhan cuma kita sering mengabaikan kerana semuanya abstrak. Seandainya semua ganjaran dalam bentuk wang ringgit pasti kita berkejaran untuk mendapatkannya.

Di akhirat kelak matawang yang diterima dan dipandang tinggi di sisi ALLAH SWT hanya pahala tidak Ringgit Malaysia, Rupiah Indonesia atau Dollar Amerika. Bulan Ramadhan ada saat yang paling sesuai untuk mengumpul Pahala sebanyak yang boleh sebagai bekalan di akhirat kelak yang perjalannya tiada noktah.

Ini adalah Muhasabah Ramadhan untuk diri aku sendiri yang selalu lalai dengan keindahan dunia yang sementara. Ramadhan 1433H belum pasti milik aku.


Spread the love

96 Comments

  1. Kita tidak bisa membayangkan andai mental manusia yang semakin dekil dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun, dari abad ke abad, tak dicuci bersih oleh banyu asihnya Ramadhan mulia.

    1. Hati merupakan piranti menakjubkan pada diri manusia. Bila hatinya baik maka baiklah manusianya dan bila hatinya rusak maka rusaklah manusianya. Hal ini Hujjatul Islam al-Ghazali bertutur:

      1. “Kesempurnaan manusia ada didalam hati, bahwa cinta Tuhan harus menaklukan hati manusia dan menguasai sepenuhnya, meskipun ia tidak menguasai sepenuhnya, ia harus dominan di dalam hati daripada kecintaan terhadap segala hal”.

  2. Kesempatan Ramadhan yang di dalamnya dijanjikan rahmat (karunia), maghfirah (ampunan), dan itqun min al-nar (pembebasan dari api neraka), sesungguhnya momentum ideal menemukan solusi banyak hal bagi umat.

    1. Pertama, puasa yang benar dapat membangunkan hati Mukmin yang ‘tertidur’ sehingga merasakan muraqabatullah (perasaan diawasi Allah). Ketika seorang yang berpuasa men-tadabbur sebagian siangnya sehingga merasakan haus dan lapar, ia akan menahan diri tidak makan dan tidak melakukan kemunkaran hanya karena perintah Allah. Kondisi ini membuat seseorang merasakan kehadiran Ilahi yang memantau gerak geriknya.

      1. Kedua, bulan Ramadhan yang merupakan satu bulan dari 12 bulan dalam setahun, dimuati dengan ketaatan dan taqarrub kepada Allah yang dapat memanifestasikan makna ubudiyah kepada-Nya yang paling tinggi. Hal ini tidak mungkin dapat terwujud bila hanya ‘kerja keras’ di depan meja makan saat berbuka dan sahur.
        Curahan rasa Bang Iwan @ ..Lomba Penulisan Blog ASEAN Blogger Indonesia 2011My Profile

        1. Ketiga, perut kenyang dalam kehidupan Muslim dapat memandulkan perasaan sehingga hati menjadi keras, menyuburkan sikap liar, dan maksiat kepada Allah dan sesama manusia. Dan ini bertentangan dengan karakter Muslim sesungguhnya.

          1. Keempat, sesungguhnya bagian dari fundamen-fundamen penting yang menyokong kebangkitan umat Islam adalah kasih sayang resiprokal dan solidaritas sosial di antara sesama Muslim.

  3. Sungguh merugi diri ini, jikalau Ramadhan berlalu tanpa memperoleh ampunan. Suatu saat malaikat Jibril datang menemui Rasulullah SAW dan berkata kepada beliau “Barangsiapa mendapati bulan ramadhan namun tidak memperoleh ampunan sehingga masuk neraka maka semoga Allah SWT menjauhkan dirinya!” kemudian Rasulullah mengamininya.
    Curahan rasa Bang Iwan @ ..Lomba Penulisan Blog ASEAN Blogger Indonesia 2011My Profile

      1. Mari kita isi Ramadhan ini dengan mencintai Alquran yang merupakan mukjizat terbesar sepanjang zaman, di kagumi para ilmuwan, disambut gembira para cendikiawan,, orientalis murni tunduk penuh kekaguman, diterima setiap lapisan dan membacanya tak akan bosan, membaca, mempelajari, menelaah, dan mengaflikasikannya adalah sebuah amal kebajikan.

        1. Kita patut bangga menyaksikan semangat beribadah yang timbul saat bulan Ramadhan tiba, namun dalam kebanggaan tersebut kita lebih patut lagi bersedih karena fenomena yang ada adalah seakan-akan masyarakat kita menyembah Ramadhan dan bukan menyembah Tuhannya Ramadhan, kalau memang kita menyembah Tuhannya Ramadhan maka tidak sepatutnyalah kita bermalas-malasan beribadah di luar bulan Ramadhan tersebut.

          1. Ramadhan adalah bulan Al Quran dan kebaikan. Ibnu Abbas mengatakan, “Saya tidak pernah melihat orang yang lebih baik lagi daripada Rasulullah, dan dia adalah orang yang paling murah hati ketika Jibril membacakan Quran dengannya.”

Comments are closed.

OTHER POSTS

Subscribe to Denaihati

Dapatkan artikel terkini terus dalam email anda!