Selepas pilihanraya di Pematang Pauh, Kuala Trengganu, Bukit Gantang, Batang Air dan Bukit Selambau next Penanti.
Aku pernah dengar DSAI kata demokrasi yang terbaik di Asia Tenggara ni adalah di Indonesia. Demokrasi paling bebas selepas kejatuhan Pak Suharto. Kawan-kawan aku di saya kata di Indonesia punyalah demokrasi sehingga setiap hari ada pilihanraya samada di peringkat kampung, mukim, daerah atau negeri. Punyalah demokrasi sehingga rakyat pun dah jemu nak memilih sebab selepas pilihanraya sama je..pemimpin yang kaya terus kaya rakyat yang miskin terus miskin.
Setahu Aku lah DEMOKRASI ni sistem yang dimulakan oleh kaum Nasrani di Parsi dan dikembangkan oleh barat lalu di eksport ke negara-negara Islam. Jadi sudah pasti DEMOKRASI ni bukan sistem Islam dan pasti pihak barat ada matlamat tersembunyi.
Menunggu sehingga pilihanraya ke-13 pasti banyak lagi pilihanraya kecil akan berlaku untuk memastikan kelangsungan semangat berpolitik tidak padam di hati rakyat. Kalau di Indonesia pilihanraya setiap hari tidak mustahil di negara kita setiap bulan. Hati dan perasaan rakyat akan terus dimanupulasi untuk kepentingan politik. Semuga Allah memberi pertunjuk kepada kita semua insyallah kerana Dialah yang MAHA berkuasa.
45 Comments
janji negara aman bahagia.
minta yang baik dari pemimpin.
Curahan rasa Ali ridha @ ..Hidup Untuk Memberi – Sebulan menangi Acer Aspire One
Benar tu.. biar pemimpin yang dipilih tu memang berkelayakan.
Lebih daripada itu, tersendatnya pembangunan di negara demokrasi dunia ketiga, disebabkan kegagalan mengawal konsolidasi demokrasi menuju tertib politik dan sulitnya membangun budaya integritas di birokrasi.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mengawal partisipasi politik dalam demokrasi liberal sekarang ini menuju terwujudnya tertib politik? Huntington merumuskan gagasannya dengan baik dalam The Political Order bahwa gelombang massa, terutama di negara-negara demokrasi baru (the new democratic countries), memiliki dua efek sekaligus yang dapat bertentangan, yakni gelombang massa sebagai kekuatan penyeimbang dan pengontrol atas sejumlah proses politik atau, sebaliknya, merusak sistem yang tengah dibangun.
Partai dan parlemen justru kerap terjebak pada upaya memperjuangkan agenda kelompok yang bersifat short term dan penuh dengan pragmatisme.
Tak tertutup kemungkinan aksi massa juga diketahui dan mung-kin mendapat dukungan dari elite-elite partai di parlemen yang kontra dengan pemerintah.
Di sisi lain, civil society dan media yang seharusnya menjadi filter menuju demokrasi yang sehat sejauh ini tampaknya juga terjebak dalam kebebasannya sendiri.
Elite dan tokoh informal yang seharusnya menjadi agen menuju tertib politik, tidak kuasa melawan virus demokrasi jalanan yang kurang sehat.
Tak ada tokoh yang muncul ke depan dan memberi pemahaman kepada publik bahwa demokrasi yang sehat harus diikuti penguatan kelembagaan dan terselenggaranya manajemen konflik oleh lembaga-lembaga politik.
Demikian pula dengan pers yang di era liberal ini tampak gagap memberi batasan antara layak atau tidak layak dan patut dan tak patut.
Oh.. Baru ternampak entri ni dekat : http://www.majalahteras.com/2010/02/paradoks-demokrasi/
Jangan pulak benda macam ni menjejaskan blog seseorang.. takut dianggap SPAM comment.
Wa.. Siapa tokoh tu Bang Iwan? boleh juga mau tahu pasal tokoh tu.
Mungkin sebab tidak dapat memenuhi kehendak rakyat lantas demokrasi ini diadakan?
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Media massa.. kalau Bang Iwan kata tu… saya rasa dorang pun memainkan peranan penting juga dengan benda ni.
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Kalau Bang Iwan kata Partai tu maksudnya Parti atau apa tu Bang Iwan?
Wa, bang Iwan sekejap saja dapat merumuskan benda ni dan diolah menjadi komentar yah?
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Lama kelamaan mau jadi kepala pusing juga mau mengerti definisi yang diutarakan oleh Bang Iwan ni..
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu kebenaran.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Benar sangat tu Bang Iwan.. sepertinya diamalkan juga dinegara ini. Tapi saya tak la boleh komen sangat sebab tak minat sangat dengan bidang politik ni.
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Semacam pun sedang mengikuti kelas sejarah yang mana perlu ketahui pasal benda ni.. hehe
Ini mesti Bang Iwan merujuk kepada demokrasi dekat Indonesia kan?
Wa.. Bang Iwan ni boleh jadi ahli politik ni sebab tahu juga pasal Politik yah
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Maksud Bang Iwan banyak yang menang ni merujuk kepada yang mana satu sebenarnya?
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Demokratisasi yang berjalan baik di Indonesia sejak 1998 hingga kini diharapkan mampu mendorong terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Kegagalan rezim Orde Baru dalam menjalankan distribusi pembangunan yang berimbang dan merata menjadi awal gerakan reformasi kala itu.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Kini pemerintah dipilih secara langsung oleh rakyat–yang berarti juga makin mengukuhkan legitimasi dan mempunyai landasan konstitusional yang kuat.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Namun, Peter L Berger menggarisbawahi bahwa demokrasi bukan satu-satunya faktor dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Kasus China dan Singapura, dua negara yang menerapkan sistem soft otoritarianism, terbukti mampu mendorong pembangunan tanpa demokrasi. Senada dengan Berger, Don Emmerson juga mempertanyakan keterkaitan antara demokrasi dan pembangunan.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Terima Kasih atas definisi tu Bang Iwan.. saya yakin kalau kebanyakkan tahu pasal benda tu memandangkan negara mengamalkan sistem demokrasi.
Otiritarianisma.. perkataan yang memang saya tidak pernah dengar sebelum ni.
Wah, Bang Iwan menghantar komen siap dengan rujukan daripada pemulis yah?
Bukan ker kalau pemerintah yang dipilih oleh rakyat tu sendiri disebut sebagai demokrasi?
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Oh.. ini pasal demokrasi dekat indonesia tu ker Bang Iwan?
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Entah kalau benda ni “lebat” sangat dekat Malaysia.. rasanya kurang sangat
Pada kasus Indonesia, dua hal itu tampak relevan. Tertib politik yang menjamin adanya ruang partisipasi rakyat dalam politik, sekaligus dukungan efektif kepada pemerintah belum sepenuhnya dapat berjalan. Bahkan keduanya seolah berdiri pada posisi diametral, dengan partisipasi rakyat kerap hanya dimaknai sebagai sikap melawan pemerintah. Padahal partisipasi politik sejatinya mengandung arti yang lebih luas daripada sekadar mengkritik kekuasaan. Michael Rush dan Phillip Althotf memberi pengertian bahwa partisipasi politik mencakup keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik, termasuk menjaga stabilitas nasional demi kepentingan bersama (bukan diartikan kepentingan pemerintah).
Pernah juga terbaca pasal ni dekat majalahteras.com tu.. terima kasih kerana berkongsi.
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Sekarang malah banyak Demokrasi jalanan.
Curahan rasa Bang Iwan @ ..Manusia Atau Keledai
Lagi-lagi politik.. macam tak habis2 isu mengenai benda ni.
Curahan rasa Steward John @ ..Happy Eid Fitr
Dah mendaftar untuk mengundi tapi tak pernah pegi mengundi.. Mungkin belum terbuka hati untuk mengundi.. hehe
Curahan rasa Steward John @ ..DoFollow and NoFollow
Tiada yang paling berkuasa selain Allah SWT.
Comments are closed.