Doa Musafir: Waktu Emas Untuk Berdoa
Islam memberi perhatian besar kepada orang yang bermusafir. Dalam sebuah hadith, Rasulullah SAW menyebut tiga doa yang mustajab: doa orang yang dizalimi, doa ibu bapa kepada anak, dan doa orang musafir.
Perjalanan yang jauh sering membawa cabaran penat, letih, bahkan risiko bahaya. Justeru, doa musafir menjadi rahmat, perlindungan, dan peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sunnah Rasulullah SAW Sebelum Musafir
Ibn Umar RA meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW mengucapkan doa perpisahan:
“Aku menyerahkan kepada Allah urusan agama kamu, amanah kamu, dan pengakhiran amalan kamu.” (HR Tirmizi, no. 3443)
Selain itu, doa lain yang diajar:
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
“Semoga Allah membekalkanmu dengan ketaqwaan, mengampunkan dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana sahaja kamu berada.”
Hikmah & Keistimewaan Doa Musafir
- Doa dijanjikan mustajab – peluang emas yang jarang diperoleh.
- Perlindungan sepanjang perjalanan – memohon keselamatan diri & keluarga.
- Menguatkan hubungan dengan Allah SWT – musafir menjadi masa refleksi dan doa.
- Mengikat ukhuwah – doa untuk sahabat & keluarga yang ditinggalkan.
- Rukhsah dalam ibadah – keringanan solat & puasa, tanda kasih Allah kepada hamba-Nya.
Amalan Praktikal Ketika Bermusafir
- Sentiasa berdoa sebelum keluar rumah dan ketika menaiki kenderaan.
- Gunakan waktu lengang dalam perjalanan untuk berzikir & berdoa.
- Jangan lupa doakan juga ibu bapa, keluarga, dan sahabat.
- Elakkan maksiat sepanjang musafir agar doa lebih mudah dimakbulkan.
Kesimpulan
Doa musafir adalah senjata yang mustajab, satu anugerah dari Allah SWT untuk hamba-Nya. Ambillah kesempatan ini untuk memohon segala kebaikan, perlindungan, dan keberkatan.
Semoga setiap perjalanan kita menjadi ibadah dan doa yang dipanjatkan diberkati Allah SWT.
