Sedekah itu Perisai Api Neraka

Spread the love

1. Orang yang suka bersedekah itu akan diberkati Allah swt rezekinya, dipanjangkan usianya, disihatkan tubuh badannya, dimuliakan dan dipermudahkan segala usahanya.
2. Kebaikan sedekah di dunia itu ada 5 iaitu suci harta, bersih diri, jauh dari bala, menyenangkan hati dan berkat rezekinya.
3. Berilah kepada yang meminta dan jangan ditanya apa tujuan permintaanya, sesungguhnya orang yang pemurah itu adalah yang hampir dengan syurga, juga sebaliknya.
4. Sedekah itu adalah perisai daripada api neraka (Ceramah Tuan Guru).

Sempena hari Jumaat, Penghulu segala hari :

1. Kepada teman-teman yang berniat untuk menyumbang untuk SAHAM AKHIRAT sila KLIK link http://bit.ly/2UCOPI. Setiap KLIK anda hari ini (12.00am – 11.59pm) bernilai RM0.30 akan didermakan kepada Tabung Pembinaan Sekolah Agama Ghufran.

2. Kepada teman-teman yang berhasrat hendak berKORBAN untuk Sambutan Aidil Adha yang akan laksanakan di Padang, Sumatera sila tinggalkan pesanan @ contact atau hantarkan massage ke twitter @ denaihati. (1 bahagian bernilai RM430).

3.  Boleh juga membuat tempahan KORBAN secara online @ http://www.ezqurban.org/

~Terima Kasih~
Azizwan – World of Azizwan

Spread the love

89 Comments

  1. Bersedekah, Jalan ke Allah

    Tidak sedikit orang yang merindukan agar mencapai derajat laa khaufun’alaihim walaa hum yahzanuun, yaitu orang-orang yang Allah cabut dari hatinya perasaan sedih, kecemasan dan ketakutan terhadap segala sesuatu. Yaitu orang-orang yang telah mencapai derajat menjadi kekasih Allah.

    1. Namun, sedikit sekali orang yang tahu jalan untuk mencapai derajat ini. Yang salah satu jalannya melalui kebiasaan bersedekah. Bersedekah telah menjadi suatu karakter yang mendarah daging dari seorang Muslim yang menginginkan menjadi kekasih-Nya. Dikala lapang maupun sempit, disaat berkecukupan maupun kekurangan.

      1. Inilah barangkali mengapa Rasulullah menyerukan kepada sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk agar mengeluarkan sedekah. Apalagi saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah, yaitu surat al-Baqarah ayat 261.

        1. Seruan itu disambut oleh para sahabat dengan begitu antusias. Ada Abdurrahman bin Auf, yang menyerahkan separuh hartanya untuk digunakan di jalan Allah. Juga ada Usman bin Affan, yang tanpa ragu menggunakan hartanya untuk melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang akan berperang. Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang, satu dirham secara terang-terangan dan satu dirham lagi secara diam-diam.

          1. Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini karena selain mereka yakin akan balasan yang berlipat dari Allah dan Rasul-Nya, mereka-para sahabat-juga meyakini, bersedekah adalah bukti ketaatan dan kepatuhan mereka kepada Allah. Bukti pengabdian dan cinta hanya kepada-Nya. Sehingga apapun yang Allah perintahkan melalui Rasulnya, mereka tanpa ragu laksanakan.

          2. Saudaraku, tentu saja tidak salah bila mengharapkan balasan yang berlipat akan sedekah yang kita keluarkan. Manfaat bersedekah sebagai penolak bala dan penyubur pahala memang merupakan janji dan jaminan Allah, tidak perlu kita ragukan. Namun, akan lebih baik bila sedekah dapat diartikan sebagai sarana untuk semakin dekat kepada-Nya. Bersedekah adalah jalan memupuk keikhlasan semata-mata karena Allah, bukti kepatuhan dan cinta seorang hamba kepada Khaliknya.

          3. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang memiliki kesanggupan menyedekahkan sebagian harta dikala lapang maupun sempit. Dan mampu bersedekah dengan penuh keikhlasan agar menjadi hamba-Nya yang sejati. Amin.

  2. Marilah kita meraih dengan sungguh-sungguh nikmat keberkahan harta karena Allah telah menjanjikan balasan yang indah pada kita.

  3. Satu hal yang harus kita sadari, bahwa harta adalah amanah yang sungguh berat, karena Allah akan menanyakan kemanakah kita gunakan harta yang dikaruniakan kepada kita, jangan sampai dihadapan-Nya kelak, kita akan tertunduk lesu tidak sanggup menjawab pertanyaan itu.

  4. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah (HR. Ahmad)

  5. Intinya ketika dasar iman dan taqwa ada dalam diri masing-masing, kekhawatiran atas dunia bukanlah menjadi agenda utama dalam hidupnya.

  6. Kita tidak tahu manakah ujian yang paling berat, apakah memiliki harta yang banyak ataukah harta yang sedikit, keduanya memiliki tantangan dan godaanyang sama.

  7. Bagi fakir miskin, bagaimanakah bentuk keberkahan harta yang mereka rasakan. Sama, mereka akan merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan mereka bersyukur atas itu, disanalah bentuk rahasia Allah.

  8. berkahnya harta mereka dibalas oleh Allah dengan janji pahala yang besar disisinya. Kita lihat, dalam setiap prilaku mereka, terpancarlah aura kebahagiaan, suasana cinta pada Allah Maha Pencipta dan Pemberi Rizki.

  9. Berkah juga berarti kebahagiaan. Karena sama artinya kita membagi-bagikan kebahagiaan kepada orang lain. Banyak sahabat Nabi seperti Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman dan lainnya, bersedeqah menjadi hal yang sangat ringan bagi mereka.

    B

  10. Hal ini bisa terjadi jika kita telah memenuhi beberapa syarat, seperti ikhlas, mensyukuri nikmat, qona’ah dalam mencari harta dan menjaga amalan lainnya. Hal ini merupakan prilaku dan sifat yang saling melengkapi.

  11. makna berkah (Al Barokah) ialah berkembang dan bertambah. Artinya ada proses perbanyakan, berlipat ganda dan semakin meluas.

  12. Disinilah indahnya Islam, bagi yang kaya ada amanah baginya untuk menyedekahkan sebagian hartanya bagi fakir miskin dan orang yang membutuhkan senantiasa mau untuk menerima harta tersebut. Selain untuk menjaga silaturrahim, hal ini juga dapat membersihkan harta dan membantu saudara yang membutuhkan.

  13. Namun lain halnya dengan seorang yang kaya, ia tidak perlu memikirkan akan makankah saya besok, karena harta yang melimpah yang ia miliki sehingga hari esok tidak ada keruguan baginya atas ketidakcukupan. Malah tidak jarang, semakin kaya seseorang semakin banyak kebutuhan yang harus dia keluarkan.

  14. ketika seorang yang fakir, yang kesulitan mendapatkan harta, hal ini akan mempengaruhi pola hidupnya, ia bisa saja memperoleh harta dari meminta-minta, selanjutnya ia akan sangat berhemat agar masih ada sisa uang hari ini untuk kebutuhan besok.

    1. Dari 2 fragmen diatas, kita tahu bahwa setiap individu di dunia telah diberikan oleh Allah kadar harta dan kebutuhan masing-masing. Ini disesuaikan dengan seberapa besar usaha dan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkannya. Namun kenapa harus ada perbedaan itu, Allah berfirman

      Katakanlah”, sesungguhnya Tuhan-ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya”. ( Q.S Saba,34: 39)

Comments are closed.

OTHER POSTS

Subscribe to Denaihati

Dapatkan artikel terkini terus dalam email anda!