Mimbar Jumaat : Pemimpin juga Hamba ALLAH

Spread the love

Kalau seorang manusia mengatakan mengetahui seorang Pemimpin, mungkin hanya tahu namanya dan sejarahnya saja, tetapi tidak pernah melihat sendiri akan pemimpin itu dan tidak pula mendengar sendiri kata-katanya. Sebab itu pengetahuan kita tentang pemimpin itu kurang sempurna. Dan mungkin pula kita bukan saja tahu, tetapi bagaimana juga dekatnya kita dengan pemimpin itu, pasti kita tak dapat mengetahui segala-galanya tentang pemimpin itu, kita tidak dapat melihat dan mendengar segala gerak-geri pemimpin itu. Jadi pengetahuan kita tentang pemimpin itu sedikit sekali.

Allah mengetahui akan pemimpin itu, Allah mendengar akan pemimpin itu, dan Allah melihat akan pemimpin itu, ialah dengan pengetahuan, pendengaran dan penglihatan yang sempurna. Mengetahui betul mendengar betul dan melihat betul.

Diketahui Tuhan pemimpin itu dari sejak nenek moyang, bagaiman ia dilahirkan dan dibesarkan, bagaimana bentuk dan gerak tiap bahagian badannya, berapa butir darah putih dan darah merah yang mengalir di sekujur batang tubuhnya, diketahui-Nya semua gerak-geri fikiran dan angan-angannya. Didengarnya setiap yang keluar dari mulut pemimpin itu, baik kata-kata itu diucapkan di hadapan orang banyak dengan suara lantang, atau kata-kata yang dibisikannya kepada kawan-kawannya, golongan seParti dengan dia sahaja, baik kata yang diucap dengan amat rahsia sekali, di tempat yang amat rahsia atau di saat yang sangat dirahsiakan pula. Dilihatnya setiap gerak-geri pemimpin itu di mana dan ke mana saja dia pergi atau berada.

Firman Allah swt Surah Al-Zukhruf ayat 80 yang ertinya :

Apakah mereka menyangka bahawa Kami tidak mendengar kata-kata mereka yang dirahsiakan, atau dibisikan sesama mereka. Tidak, jangan mengira demikian. Di samping mereka semua ada petugas-petugas Kami yang selalu mencatat semua yang mereka katakan dan rahsiakan itu.


Spread the love

63 Comments

      1. Demikian sekelumit utaran dan pemkiran sebagian besar orang tetapi apakah anda sadar, dengan semakin tingginya kedudukan maka semakin besar pulalah tanggung jawab dan pekerjaan yang harus kita emban?
        Curahan rasa munir ardi @ ..Ayo cegah StressMy Profile

            1. satu hal yang sangat sulit untuk dilakukan kala anda menjadi pemimpin adalah.. mengabungkan semua persepsi dan paradigma orang-orang yang mendukung ada sehingga mampu mencapai tujuan yang sama.
              Curahan rasa munir ardi @ ..Ayo cegah StressMy Profile

  1. Jabatan adalah sebuah amanah sudah seharusnya dipegang oleh siapapun yang menjabat. Namun sering kali para pemimpin lupa akan konsekuensi jabatannya, bahkan yang lebih parah lagi mengkhianatinya.

    1. Kesejahteraan rakyat adalah hal yang selayaknya dipenuhi para pemimpin negeri ini karena atas jasa rakyatlah mereka bisa mencapai posisi saat ini. Ironisnya, hal tersebut seakan jauh panggang dari api, belum tercapai sama sekali.

          1. Manusia mesti menyadari adanya pertanggungjawaban ini, sehingga ia akan memimpin dengan baik dan benar-benar serius penuh komitmen dalam kepemimpinannya.

        1. Dan bagi yang akan memberikan pilihan dan selanjutnya akan dipimpin, marilah kita sadari bahwa kesempatan kita hanya sekali untuk melakukan pilihan dengan tepat. Setelah itu, kemampuan kita dalam menentukan arah kepemimpinan tidak sekuat di saat kita memilih.
          Curahan rasa Bang Iwan @ ..HIDUP SEORANG BLOGGER sebagai Pe eR TeMy Profile

          1. Setidaknya, kita telah berusaha melakukannya. Dan yang pasti, pilihan kita akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhaanahu Wata’ala.

            Karena itu, akan senantiasa dibutuhkan seorang Muslim yang mampu menentukan pilihannya secara cerdas dan tepat.

  2. Setiap orang adalah pemimpin, namun banyak ideologi dan sistem nilai yang dianut oleh manusia tidak mengakui hal itu. Sehingga mereka hanya menjadi penurut dan pengikut yang tidak pernah menyadari bakat kepemimpinan yang ada dalam dirinya.

    1. Setiap kamu adalah pemimpin (mas_uulun) dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam pemimpin bertanggung jawab atas rakyat nya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri pemimpin dan bertanggung jwab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab at as hart a majikannya. Seorang anak bert anggung jawab atas penggunaan hart a ayahnya.(H.R. Bukhor i – M usli m)
      Curahan rasa Bang Iwan @ ..HIDUP SEORANG BLOGGER sebagai Pe eR TeMy Profile

      1. seharusnya pemimpin itu menjadiuswatun hasanah, atau teladan baik bagi orang yang dipimpinnya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (Q.S. An-Nahl : 120
        Curahan rasa Bang Iwan @ ..HIDUP SEORANG BLOGGER sebagai Pe eR TeMy Profile

  3. “Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir jadi pemimpin, bukan orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, bukanlah dia dari (agama) Allah sedikitpun…”
    (QS. Ali Imran:28)

  4. Pemimpin adalah pelayan bagi pengikutnya. Seorang pemimpin yang dimuliakan orang lain, belum tentu hal tersebut sebagai tanda kemuliaan. Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dan menjadi pelayan bagi kaumnya.

    1. Seorang pemimpin sejati, mampu meningkatkan kemampuan dirinya untuk memuliakan orang-orang yang dipimpinnya. Dia menafkahkan lebih banyak, dia bekerja lebih keras, dia berpikir lebih kuat, lebih lama dan lebih mendalam dibanding orang yang dipimpinnya.

      1. Demikianlah pemimpin sejati yang dicontohkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bukan sebaliknya, pemimpin yang selalu ingin dilayani, selalu ingin mendapatkan dan mengambil sesuatu dari orang-orang yang dipimpinnya.

  5. manusia diciptakan dengan membawa kelengkapan atau pot ensi dasar seperti perasaan (hati), penglihatan (mata) dan pendengaran (telinga) untuk dapat menjalankan berbagai kewajiban dalam kepemimpinan, sepert i pelayanan, perhitungan, pengorganisian dan pertanggungjawaban.

    1. Manusia diberikan potensi akal budi dan panca indra untuk melihat, mendengar, meresapi, memikirkan, membuat berbagai bentuk pelayanan, dan kemudian menjalankannya.

      1. Juga memiliki hati untuk memilih jenis pelayanan dan jalan pengamalannya, serta memiliki kemampuan berkomunikasi untuk menyampaikan hasil kepemimpinannya.

          1. Dengan potensi dan karunia yang dimilikinya, manusia dapat tampil di muka bumi sebagai pemimpin yang unggul dalam membangun peradaban di muka bumi (berikut sistem kepemimpinannya) dibandingkan mahluk lainnya. Hal itu disebabkan karena tingkat pencapaian ilmu manusia melebihi mahluk lainnya.

    1. 2. Adil. Keadilan yang diserukan al-Qur’an pada dasarnya mencakup keadilan di bidang ekonomi, sosial, dan terlebih lagi, dalam bidang hukum. Seorang pemimpin yang adil, indikasinya adalah selalu menegakkan supremasi hukum; memandang dan memperlakukan semua manusia sama di depan hukum, tanpa pandang bulu.
      Curahan rasa Bang Iwan @ ..HIDUP SEORANG BLOGGER sebagai Pe eR TeMy Profile

    2. 3. Jujur. seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat (pejabat), kalau ia tidak memimpin dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau surga.

        1. 5. Kompeten dan berilmu pengetahuan. Seorang pemimpin yang Islami haruslah orang yang memiliki kompetensi dalam bidangnya, sehingga orang akan mengikutinya karena yakin dengan kemampuannya.

            1. 7. Amanah. Pemimpin harus benar-benar berusaha mensejahterakan rakyatnya. Bukan hanya bisa menjual aset negara atau kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

            2. 8. Cerdas. Sehingga dia tidak bisa ditipu oleh anak buahnya atau kelompok lain sehingga merugikan negara. Pemimpin yang cerdas punya visi dan misi yang jelas untuk memajukan rakyatnya.

            3. 9. Inspiratif. Pemimpin Islami harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman serta dapat menimbulkan rasa optismis terhadap pengikutnya.

            4. 10. Sabar. Seorang pemimpin Islami haruslah mampu bersikap sabar dalam menghadapi segala macam persoalan dan keterbatasan serta tidak bertindak tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan.

            5. 11. Rendah hati. Seorang pemimpin Islami perlu memiliki sikap rendah hati, dengan tidak suka menampakkan kelebihannya dan menjaga agar tidak merendahkan orang lain.

        1. Pemimpin adalah pemandu yang memberikan arahan pada pengikutnya untuk menunjukkan jalan yang terbaik agar selamat sampai di tujuan tentu saja itu baru tercapai dengan sempurna jika di bawah naungan syariat Islam.

Comments are closed.

OTHER POSTS

Subscribe to Denaihati

Dapatkan artikel terkini terus dalam email anda!