Jemaah Haji 2010 seruan suci

Spread the love

Assalamualaikum dan salam 1Dunia, 26/10/2010 kali ke dua aku ke Kompleks Tabung Haji Kelana Jaya menghantar abang ipar dan isteri menunaikan rukun islam ke 5 yang akan terus ke Mekah Pada 10/10/2010 yang lepas aku juga ke sini menghantar kak ipar dan suami yang menjadi antara Tetamu Allah yang paling awal ke Madinah. Mak cik dan dan Atok Wan juga akan terbang ke Jeddah pada 26/10/2010 melalui Airport Senai tapi sedih sangat apabila Pak Uda tertinggal dalam senarai jemaah haji walaupun telah membuat beberapa rayuan.

Kompleks Tabung Haji Kelana Jaya

[ad#Adsense234x60]

Aku dimaklumkan tahun depan Tabung Haji akan diambil alih oleh Bank Islam dan tahun ini adalah tahun percubaan itu yang agak kacau bilau kerana banyak sungguh kejadian yang berlalu pasangan tidak terpilih ada yang suami dapat pergi tapi isteri tidak dan sebaliknya seperti Pak Uda dan Mak Uda. Apa agaknya perasaan kalau anggota Tabung Haji sendiri yang jadi begitu mampukah sekadar berkata sudah takdir?

Menjadi tetamu Allah ke tanah haram memang tidak sama dengan kembara percutian luar negara yang lain. Bermula dari tanah air berbagai ujian pasti akan diuji kepada semua jemaah haji. Kesabaran dan keredhaan atas segala ujian Allah adalah suatu perkara yang menjadi mujahadah kepada semua jemaah haji. Mudah dikatakan tetapi susah untuk dipraktikan sehingga masalah kecil pun boleh menjadi pergaduhan besar. Wang jutaan ringgit bukan menjadi nilai untuk mendapat Haji Mabrur, hanya sabar dan takwa menjadi bekalan untuk mencapai nilai Haji yang maksimum.

Alhamdulllah sehingga hari ini Jadual Penerbangan Haji 2010 berjalan lancar. Semuga semua jemaah haji 2010 yang menyahut seruan suci Allah dari seluruh alam yang terpilih tahun ini mendapat Haji Mabrur. Amiiin.

3/4/2011 – Tambang untuk menunaikan fardu haji 2011 bagi bakal jemaah yang pertama kali terpilih untuk mengerjakan ibadat itu tahun ini kekal, kali kedua naik RM4360 – Malaysiakini

[ad#nuffnang336]


Spread the love

98 Comments

  1. Barangsiapa mengerjakan haji dan ia tidak bercampur pada waktu terlarang serta tidak berbuat maksiat, maka ia akan kembali seperti saat dilahirkan ibunya (HR. Bukhari dan Muslim).

    1. 4. Menjadi Duta-Duta Allah
      Salah satu bentuk kemuliaan jamaah haji adalah disebut sebagai duta-duta Allah sehingga hubungannya kepada Allah menjadi sangat dekat, karena itu manakala seorang jamaah haji berdo’a, apalagi berdo’a nya di tempat-tempat yang mustajabah, maka insya Allah akan dikabulkan, Rasulullah Saw bersabda:

      1. Orang yang mengerjakan haji dan umrah merupakan duta-duta Allah. Maka jika mereka memohon kepada-Nya, pastilah dikabulkan-Nya dan jika mereka meminta ampun, pastilah diampuni-Nya (HR. Nasa’i dan Ibnu Majah).

        1. 5. Memperoleh Balasan Syurga
          Bisa masuk ke dalam syurga merupakan dambaan setiap muslim. Karena Allah telah menyebutkan jamaah haji sebagai duta Allah dan memperoleh ampunan, maka kepada orang yang sudah menunaikan haji dengan baik akan dianugerahi oleh Allah syurga-Nya yang penuh dengan kenikmatan, Rasul Saw bersabda: Umrah kepada umrah menghapuskan dosa yang terdapat diantara keduanya, sedang haji yang mabrur tidak ada ganjarannya selain syurga (HR. Bukhari dan Muslim).

          1. Karena ibadah haji merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sekali saja dalam hidup ini, maka setiap muslim harus menunaikan dengan sebaik-baiknya.

            1. Untuk itu, sangat diperlukan motivasi yang lurus dan benar. Motivasi ibadah haji sebagaimana ibadah-ibadah lainnya dalam Islam adalah ikhlas karena Allah dan dalam rangka memperoleh ridha-Nya.

  2. 2. Bagian Dari Jihad Di Jalan Allah.
    Haji juga disebut oleh Rasulullah Saw sebagai ibadah yang derajatnya sama dengan jihad fi sabilillah, karenanya apabila seseorang -terutama orang tua, orang yang lemah dan wanita- mati sewaktu menunaikan ibadah haji, bisa saja digolongkan matinya itu seperti mati syahid.

    1. Dalam satu hadits dijelaskan:

      Bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw, katanya: Saya ini penakut dan saya ini lemah. Ujar Nabi: “Ayolah berjihad yang tidak ada kesulitannya, yaitu menunaikan haji” (HR. Thabrani dari Husein bin Ali).

      1. Dalam hadits yang lain, Rasulullah Saw bersabda: ” Jihad orang yang tua, lemah dan wanita ialah menunaikan haji” (HR. Nasa’i).

        1. Oleh karena itu mengeluarkan dana untuk menunaikan ibadah haji juga termasuk mengeluarkan dana untuk perang di jalan Allah sebagaimana terdapat dalam hadits Nabi Saw:

          Mengeluarkan biaya untuk keperluan haji sama dengan mengeluarkannya untuk perang di jalan Allah: satu dirham menjadi tujuh ratus kali lipat (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi).

          1. 3. Dapat Menghapuskan Dosa
            Setiap orang yang berdosa tentu ingin agar dosa-dosanya terhapus atau diampuni Allah Swt, ibadah haji merupakan ibadah yang dapat menghapuskan dosa-dosa orang yang melaksanakannya, bahkan bisa seperti bayi yang baru dilahirkan, yakni dalam keadaan tidak punya dosa, Rasulullah Saw bersabda:

  3. Barangsiapa hendak menunaikan haji, hendaklah dilakukannya dengan segera, karena mungkin diantara kamu ada yang sakit, hilang kendaraannya atau ada keperluan lainnya (HR. Ahmad, Baihaqi, Thahawi dan Ibnu Majah).

      1. Disebut demikian karena ibadah-ibadah lain terangkum dalam ibadah haji. Shalat ada dalam haji, nilai puasa terdapat dalam haji, berkorban juga demikian dan begitulah seterusnya.

        1. Ibadah haji adalah ibadah yang memiliki keutamaan yang sangat besar dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya. Di dalam Al-Qur’an maupun hadits-hadits, dikemukakan tentang sejumlah keutamaan dari ibadah haji itu.

          1. 1. Amal Yang Paling Utama.
            Dalam banyak hadits, Rasulullah Saw menyebutkan tentang amal-amal yang utama, salah satunya adalah menunaikan ibadah haji.

            1. Dalam satu hadits, dikisahkan:

              Rasulullah Saw ditanya tentang amal yang paling utama. Maka ujarnya: “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”. Orang itu bertanya lagi: “Kemudian apa?”. Rasul Menjawab: “Berjihad di jalan Allah”. Orang itupun bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?”. Jawab Nabi: “Haji yang mabrur” (HR dari Abu Hurairah ra).

        1. Namun kewajiban haji hanyalah sekali saja dalam kehidupan seorang muslim, sedang pelaksanaan haji yang kedua dan seterusnya termasuk sunat.

          1. Dalam satu hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw berpidato dengan menyatakan: “Hai manusia! Allah telah mewajibkan haji atasmu, maka tunaikanlah”. Seorang sahabat bertanya: “Apakah setiap tahun ya Rasulullah?”. Nabi diam, hingga orang itu mengajukan pertanyaannya tiga kali. Kemudian Nabi bersabda: “Andaikan saya katakan “ya”, maka akan menjadi wajib, sedang kamu tak akan sanggup memenuhinya” (HR. Bukhari dan Muslim).

            1. Meskipun kewajiban haji hanya sekali dalam seumur hidup, namun menunaikannya harus dilakukan sesegera mungkin apabila kemampuan sudah dimiliki,

    1. Pelaksanaan ibadah haji merupakan pelaksanaan yang memerlukan kesanggupan yang lebih besar daripada ibadah lainnya dalam sistem ajaran Islam.

      1. Di samping ibadah ini merupakan ibadah yang berdimensi spiritualitas yang tinggi, juga sangat sarat dengan nilai-nilai sejarah dalam tradisi kenabian yang mengagungkan.

        1. Dengan berangkat dari niat yang suci dan ikhlas semata-mata berharap ridha Allah SWT, dengan biaya haji yang halal, mengikuti manasik haji yang dipraktikkan Rasul SAW dan menghiasi dirinya dengan amal-amal shalih dan akhlakul karimah, merupakan indikator ibadah haji di terima Allah SWT.

          1. Upaya pendekatan ini sekaligus mensucikan jiwa kita menjadi jiwa bersih sehingga dengan jiwa yang bersih ini melahirkan perilaku dan akhlak yang mulia (manusia sejati).

            1. Ibadah haji yang membentuk perilaku akhlak terpuji dan mulia ini diukur dengan peningkatan amal-amal kebajikan yang kita lakukan, baik terhadap Allah SWT secara vertikal dan hubungan sesama manusia secara horizontal.

  4. Penyebutan istilah haji mabrur ini sekaligus menjadi indikator bahwa tidak semua orang yang melaksanakan haji dapat mencapai haji mabrur. Pendek kata, meskipun kita menginginkan agar pelaksanaan haji kita menjadi mabrur namun, keinginan itu tidak semuanya dapat tercapai.
    Curahan rasa Bang Iwan @ ..Memetik Hikmah dibalik BencanaMy Profile

    1. “Haji mabrur itu ialah haji yang tidak dikotori oleh dosa, atau haji yang diterima Allah SWT, yang tidak ada riyanya, tidak ada sum’ah tidak rafats dan tidak fusuq.”

  5. Ketika keinginan ini tercapai dan telah menempuh ibadah haji, seharusnya seseorang yang melakukannya menjadi lebih baik selepas itu. Namun tidak sedikit yang berhaji yang kondisinya sama saja atau bahkan imannya lebih “down” dari sebelumnya. Padahal sebaik-baik haji adalah haji yang mabrur. Balasan haji semacam itu adalah surga. Pasti semua pun menginginkan kenikmatan luar biasa tersebut
    Curahan rasa Bang Iwan @ ..Memetik Hikmah dibalik BencanaMy Profile

Comments are closed.

OTHER POSTS

Subscribe to Denaihati

Dapatkan artikel terkini terus dalam email anda!